Rilpolitik.com, Boyolali – Karangan bunga memenuhi kawasan asrama TNI Kompi Senapan B Yonif Raider 408 Boyolali. Berdasarkan video yang beredar di media sosial X, karangan bunga itu mayoritas berisi dukungan terhadap TNI pasca peristiwa penganiayaan terhadap sejumlah relawan Ganjar-Mahfud oleh anggota TNI.
“Kami ingin tersenyum bersama TNI,” salah satu tulisan pada karangan bunga tersebut.
“Bersama rakyat, TNI kuat”
Selain itu, papan bunga itu juga berisi pesan dukungan untuk Pemilu damai 2024.
Diketahui, sejumlah relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban penganiayaan anggota TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH, di Jl. Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023) sore.
Dalam kasus ini, sebanyak 7 orang yang menjadi korban aksi kekerasan anggota TNI AD Yonif Raider 408/Suhbrastha Kompi B di Boyolali, Jawa Tengah. Dari 7 itu, dua di antaranya masih menjalani rawat inap.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mendesak Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dan Komandan Batalyon 408 untuk memproses hukum semua anggota TNI yang terlibat dalam penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud.
“Jangan sampai beliau tidak bisa menengakkan hukum kepada semua yang terlibat. Bukan hanya pelaku penganiayaan, tapi juga yang membantu tindak pidana ini terjadi,” kata Andika di Media Center TPN, Jakarta Pusat dikutip hari ini, Selasa (2//1/2024).
Menurut Andika, penegakan hukum harus dilakukan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Hal itu bisa menjadi contoh bagi anggota TNI yang lain bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi.
“Tapi kalau nanti hanya, tanpa diawasi ya, kecenderungan lama, yang diproses sesedikit mungkin, itu akan justru akan merugikan TNI sendiri,” jelas dia.