NasionalPolitik

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Eks Ketua BEM UI: Akhir Kekuasaan yang Memalukan

5616
×

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Eks Ketua BEM UI: Akhir Kekuasaan yang Memalukan

Sebarkan artikel ini
Melki Sedek Huang. [Tangkapan layar]

Rilpolitik.com, Jakarta – Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut tak ada larangan bagi pejabat seperti kepala negara dan menteri untuk memihak atau mengkampanyekan salah satu pasangan calon Pilpres 2024 mendapat respon dari Mantan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang.

Melki berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang secara terang-terangan menunjukkan ketidaknetralannya.

“Terima kasih Presiden Jokowi sudah secara terang menunjukkan keberpihakan,” kata Melki dikutip dari akun X-nya pada Kamis (25/1/2024).

“Publik yg selama ini hanya menerka-nerka adanya keberpihakan negara jadi tak bingung lagi,” sambung dia.

Dia pun menyebut Jokowi mengakhiri kekuasaan dengan cara yang tidak hormat dan memalukan.

“Selamat Presiden @jokowi, akhir kekuasaan anda betul-betul diakhiri dengan tidak hormat dan memalukan,” tukasnya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo mengatakan, tak ada larangan dirinya sebagai kepala negara memihak dan mengkampanyekan salah satu pasangan calon tertentu di Pilpres 2024. Hal itu juga berlaku bagi menteri.

“Itu hak demokrasi setiap orang, setiap menteri sama saja, presiden itu boleh loh kampanye, presiden boleh loh memihak,” kata Jokowi dengan didampingi Menhan sekaligus Capres Prabowo Subianto dan Panglima TNI Agus Subiyanto di Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Menurut Jokowi, yang dilarang adalah menggunakan fasilitas negara untuk untuk berkampanye.

“Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara,” wanti dia.

(Su/rilpolitik)

Baca juga:  Jokowi Pertimbangkan Rebut Kursi Ketum PSI dari Kaesang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *