Rilpolitik.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyepakati untuk menaikkan anggaran sektor pertahanan dari semula sebesar 20,75 miliar dollar Amerika Serikat menjadi 25 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp386 triliun atau naik 5 dollar Amerika Serikat setara Rp77,3 triliun dengan kurs Rp15.589.
Kenaikan anggaran yang bersumber dari pinjaman luar negeri itu disepakati saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023) lalu.
Presiden Joko Widodo enggan memberikan tanggapan ketika ditanya perihal urgensi kenaikan anggaran pertahanan yang bersumber dari pinjaman luar negeri itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta hal tersebut ditanyakan langsung kepada Menteri pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
“Tanyakan ke Menhan,” ujar Jokowi di Jakarta pada Senin (4/12/2023).
Sebelumnya Menhan sekaligus Calon Presiden 2024, Prabowo Subianto menjelaskan urgensi kenaikan anggaran pertahanan itu. Menurutnya, banyak prioritas pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diperlukan.
“Banyak prioritas kita perlu. Kita perlu pesawat angkut, kita perlu apa itu refueling di udara, kita belum punya. Negara tetangga kita sudah punya ya,” ujar Prabowo di Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023).