NasionalPolitik

Istana Tertawa Pembagian Bansos Dibawa ke Sidang Sengketa Pilpres di MK: Memalukan

6809
×

Istana Tertawa Pembagian Bansos Dibawa ke Sidang Sengketa Pilpres di MK: Memalukan

Sebarkan artikel ini
Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin.

JAKARTA, Rilpolitik.com – Saksi dari kubu 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyebut adanya politisasi bantuan sosial (bansos) untuk memenangkan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan, Ekonom dari Universitas Indonesia, Vid Adrison yang menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 menyebut Prabowo-Gibran mendapat tambahan 26 juta suara karena dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pembagian bansos.

Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin tertawa. Ngabalin menilai sebaiknya persidangan hanya membahas seputar perkara sehingga tidak merembet ke mana-mana.

“Masa sengketa pemilu urusannya bahas tentang bansos ha-ha-ha. Ya kan?” kata Ngabalin kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Ngabalin menyebut mempermasalahkan pembagian bansos di sidang sengketa Pilpres memalukan. Dia menyarankan agar persoalan bagi-bagi bansos dibuat perkara lain.

“Pada kasus yang lain lagi, kalau dia memperkarakan. Kalau dia memperkarakan pada kasus yang lain, bukan pada sengketa pemilu apa urusannya bansos dengan pemilu di MK kok bicara bansos, malu-maluin,” ujarnya.

Ngabalin meminta semua pihak untuk menjalankan persidangan sesuai dengan fakta dan data. Tidak menggunakan MK sebaga kepentingan politik praktis.

“Mari kita lihat jalannya persidangan itu secara proporsional agar bermainlah di area itu, tidak usah lagi MK itu jadi satu tempat untuk orang menggunakan kepentingan politik praktis. Karena yang dibicarakan di sana data, fakta sehingga kalau ada hal-hal yang disampaikan terkait dengan tuntutannya, maka harus fakta dan bisa diperlihatkan. Itu aja sebetulnya yang sedang diperbincangkan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *