Rilpolitik.com, Jakarta – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) saat kunjungan kerja di Bali hari ini, (31/10/2023), menuai banyak kritik. Kritik salah satunya datang dari kader PDI Perjuangan Ferdinand Hutahean.
Ferdinand menyebut pertemuan Presiden Jokowi dengan relawan saat perjalanan dinas merupakan sebuah pelanggaran. Sebab, dia menilai Jokowi telah memanfaatkan fasilitas negara untuk berpolitik.
“Jokowi berpolitik dalam perjalanan dinasnya, ini jelas pelanggaran,” kata Ferdinand melalui akun X-nya, @ferdinand_mpu malam ini.
Manuver politik Jokowi belakangan ini memang terus menjadi sorotan publik usai anaknya, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto.
Banyak pihak yang khawatir Pemilu 2024 tidak bisa berjalan secara fair karena adanya keterlibatan Gibran yang notabene anak Jokowi ikut kontestasi Pilpres 2024.
“Jokowi ini makin lama makin ngelunjak,” tegas Ferdinand.
Diketahui, Presiden Jokowi bertemu dengan relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) di sela-sela kunjungannya di Bali hari ini. Pertemuan dilakukan di Bendega Resto, Denpasar, Bali.
Ketua Umum Arus Bawah Jokowi, Michael F Umbas, mengatakan pertemuan tersebut atas undangan Jokowi untuk ngobrol sambil makan siang.
Umbas mengatakan, pertemuan tersebut membicarakan terkait dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Arus Bawah Jokowi juga bahkan menyampaikan sikap mereka yang mendukung Prabowo-Gibran. Mereka beralasan mempercayai Gibran sebagai jaminan masa depan anak muda.
“Kalau itu bisa terjadi dan ini, kan, akan membuka jalan lebar bagi politik anak muda. Pak Jokowi menilai ‘ya, saya hormati. Ya itulah demokrasi. Walaupun kalian relawan saya, kalian apa namanya punya sikap sendiri’. Walaupun tanpa ada arahan beliau,” ungkapnya.
(Abn/rilpolitik)