HukumNasional

Disebut Jadi Mesin Penghancur Keluarga, Politikus Demokrat Minta Negara Babat Habis Judol

10145
×

Disebut Jadi Mesin Penghancur Keluarga, Politikus Demokrat Minta Negara Babat Habis Judol

Sebarkan artikel ini
Politikus Demokrat Jansen Sitindaon.

JAKARTA, Rilpolitik.com – Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon meminta pemerintah Indonesia untuk segera memberantas habis judi online (judol). Dia menyebut judol sebagai mesin penghancur ekonomi keluarga hingga lapisan paling bawah.

Hal itu disampaikan Jansen melalui unggahannya di X pada Jumat (11/5/2024). Dalam unggahannya itu, Jansen turut menyebut akun X Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Dia meminta Jokowi dan Prabowo untuk memberantas judol tanpa pandang bulu. Termasuk, jika ada keterlibatan oknum institusi pemerintah di dalamnya sebagai pelindung.

“Jika perlu dipecat semua. Kalau terbukti mereka menerima sesuatu atau terafiliasi ke judi online/slot atau narkoba. Karena soal begini, kadang bersih-bersihnya harus dimulai dari negara dulu,” kata Jansen dikutip rilpolitik.com pada Sabtu (11/5/2024).

Dikatakan Jansen, ketegasan dari negara penting. Sebab, judol ini memiliki daya rusak hingga ke rumah tangga rakyat paling kecil.

“Ibarat kata kalau mereka ‘mau cari uang’, janganlah dari judi online atau narkoba. Karena ini daya rusaknya sampai ke rumah tangga rakyat paling kecil. Silahkan sajalah jadi backing kayu, minyak, sumber daya alam dan lain-lain atau bahkan korupsi sekalian, tapi jangan jadi backing judol dan narkoba,” ujar dia.

Wakil Sekjen Demokrat itu mengatakan judi online telah betul-betul merusak. Bahkan, Jansen menyebut judol sebagai mesin penghancur banyak keluarga di Indonesia selain narkoba. Pasalnya, judol bisa diakses secara mudah oleh masyarakat melalui handphone.

“Kalau narkoba orang masih sembunyi-sembunyi beli dan mainnya. Kalau judi online ini karena mainnya cukup modal HP, di kamar mandi, di kelas, di warung bahkan lagi ibadah pun orang main pak,” katanya.

“Termasuk judi online ini juga merusak ekonomi kita pak. Karena uang yang beredar di masyarakat jadi berkurang. Karena bentuknya jadi digital dan dikumpulkan bandar. Bahkan keluar dari Indonesia,” sambungnya.

Jansen melanjutkan, jika harus memilih, judi non online justru masih lebih baik ketimbang judi online.

“Karena uangnya masih beredar di masyarakat. Berputar di dalam negeri, beredar dan dibelanjakan di kampung itu. Dan orang juga tidak tiap hari sampai berbulan-bulan terus menerus duduk main judi kartu, sabung ayam dan lain-lain,” ucapnya.

Sementara, lanjutnya, judi online bisa diakses di mana saja dan kapan saja serta dalam waktu yang cukup lama.

“Bahkan mainnya berbulan-bulan dan tahun sampai uangnya habis, seluruh harta hilang atau tidak ada lagi orang yang mau ngutangi dia,” terangnya.

“Yang kena judi online ini otaknya juga jadi rusak, habis itu dia nipu dan maling. Kalau tadi cuma hidupnya sendiri yang rusak masih okelah, ini sudah merambat buat rusak hidup orang lain di sekitarnya,” ucap dia lagi.

Sudah Waktunya Negara Turun Tangan

Jansen menilai sudah saatnya negara turun tangan memberantas judi online. Sebab jika tidak, negara pun bisa digerogoti.

“Anjuran agama sudah tidak mampan. Nasehat keluarga sudah kalah. Jadi sudah waktunya Negara turun tangan ‘dengan keras’ memberesi ini. Kalau tidak pelan-pelan Negara pun ikut digerogoti,” ujarnya.

Dia berharap pemerintahan baru nanti di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran menjadikan judol dan narkoba sebagai prioritas utama untuk diberantas sampai ke akar-akarnya.

Menurutnya, memberantas judol dan narkoba dapat menyelamatkan banyak keluarga Indonesia dari jurang kemiskinan.

“Mengurangi kemiskinan jalannya tidak melulu pertumbuhan ekonomi dan buka lapangan kerja saja, pak. Memberantas judi online dan narkoba ini juga bisa membuat banyak keluarga di Indonesia selamat/tidak jatuh ke jurang kemiskinan. Yang akhirnya jadi urusan negara juga,” katanya.

Dia berpendangan judi online dan narkoba menjadi salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia bertambah.

“Menurut saya judi online dan narkoba inilah salah satu yang membuat orang miskin di Indonesia bertambah. Atau membuat banyak orang tetap miskin. Karena yang sudah miskin tetap miskin bahkan tambah miskin karena judi online dan narkoba. Yang sudah mampu dan berada di kelas menengah, malah kembali jatuh miskin karena anggota keluarganya kena judol dan narkoba,” pungkasnya.

(War/rilpolitik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *