Rilpolitik.com, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik membela Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo. Menurut Rachlan, relawan Jokowi seharusnya tak perlu mempolisikan Rocky Gerung. Sebab, laporan itu dapat merusak demokrasi.
Rachland mencontohkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama menjabat presiden tidak pernah mempolisikan oposisi.
“Dulu para pengkritik SBY mengasosiasikan SBY dengan kerbau. Seekor kerbau hidup ditulisi ‘SBY’ dibawa dalam unjuk rasa. Para pendukung SBY marah. Mereka menggerutu dan menyatakan protes di ruang-ruang publik. Tapi tak satu pun yang pergi mengadu ke polisi,” kata Rachland pada Selasa (1/8/2023).
Gayung bersambut, loyalis Jokowi, Yusuf Muhammad membongkar jejak digital SBY yang justru bertolak belakang dengan klaim Rachland Nashidik itu.
Melalui akun Twitter @yusuf_dumdum, Yusuf membeberkan sejumlah fakta SBY beberapa kali melaporkan sendiri pihak-pihak yang diduga menghinananya saat menjabat Presiden.
Dalam postingannya, Yusuf membagikan tangkapan layar pemberitaan media massa yang memberitakan SBY melaporkan pengkritiknya. Salah satunya adalah mantan Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma’arif yang diduga menghinanya pada 2007 lalu.
Bahkan, seorang Kepala Sekolah pernah ditangkap polisi hanya karena menyebut SBY bermental tempe.
Yusuf meminta kader dan elite Partai Berlambang Mercy itu untuk memperbanyak literasi sebelum membela Rocky Gerung.
“Kader dan elit @PDemokrat harusnya lebih banyak literasi sebelum ngoceh2 di media sosial. Kalau begini kan jadinya malu sendiri,” kata Yusuf Muhammad pada Rabu (2/8/2023).
Yusuf mengatakan, pembelaan elite Demokrat ke Rocky Gerung justru menjadi bumerang bagi SBY.
“Niat mau membela Rocky Gerung yg menghina Jokowi, eh malah jadinya membuka topeng masa lalu SBY,” ujarnya.
Menurut Yusuf, Jokowi hingga saat ini belum pernah melaporkan penghinanya ke polisi. “Seumur-umur pak Jokowi gak pernah melaporkan penghinanya ke polisi, tapi kalau SBY sudah sering,” tutur Yusuf.
“Kalau pun Jokowi mau melaporkan penghinanya sendiri, pasti itu akan menghabiskan banyak waktu untuk membuat laporan polisi. Trus kapan kerjanya kalau cuma sibuk ngurus laporan polisi?” lanjutnya.
Yusuf mengatakan, baik SBY maupun Jokowi, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
“Jangan samakan SBY dg Jokowi. Masing2 punya kelebihan dan kekuarangan. Saya juga tak menyalahkan SBY saat melaporkan penghinanya ke kantor polisi, karena semua itu merupakan hak pribadi,” ujarnya.
Yusuf pun menyarankan Rachland Nashidik untuk menarik ucapannya. “Jadi saran saya buat bung @rachlannashidik, mending tarik saja ucapannya,” pungkasnya. (Abn)