Rilpolitik.com, Jakarta – Pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo Subianto menuai polemik. Tak sedikit netizen yang kecewa dengan pertemuan tersebut. Pasalnya, Budiman selama ini dikenal sebagai mantan aktivis yang paling keras menentang kekuasaan Orde Baru hingga membawanya ke penjara.
Budiman juga merupakan tokoh politik yang kerap mengkritik Prabowo atas dugaan pelanggaran HAM berat masa lalu.
Netizen menilai pertemuan ini tidak pantas. Sebab, Prabowo saat ini tengah berupaya menghapus jejak dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran HAM berat masa lalu.
“Kompromi politik yg “tdk pantas” dilakukan ditengah 08 ingin menghapus jejak keterlibatannya dlm kejahatan HAM justru sampean datang. Ini akan menjadi senjata pembenaran 08 dan supporternya dan merugikan capres PDIP kecuali jenengan akan pindah partai atau lupa sejarah kelam Orba,” kata salah satu pengguna Twitter di kolom komentar akun Twitter Budiman.
Pengguna lain merasa kecewa dengan langkah politik Budiman. Ia menyebut langkah Budiman bertemu Prabowo ngaco.
“Gue kira efek memperdalam science seorang politisi menjadi sangat logis dalam mengambil langkah2 politiknya, ternyata gue keliru, ini malah ngaco sundul langit,” tulisnya.
Akun lain curiga langkah Budiman merapat ke Prabowo terkait dengan uang.
“Hahahaha padahal dulu tweet tweet anda tentang Prabowo kejam bener narasinya. Tapi benar memang sih. logika gak akan jalan tanpa logistik,” ujarnya.
Sementara akun lainnya berharap agar Budiman tidak mengorbankan idealismenya.
“Politik sarat kepentingan… ! Kita lihat apa yg akan terjadi, adakah deal2 husus utk menghapus jejak lama yg kelam??
Idealisme jangan sampai dikorbankan,”
“98, di pogung dalangan anda ajarkan Civil society ke kami, walau saya bukan PRD, saya respect dg ide2 anda, kita berseberangan utk ideologi tp cita2 sama..sekarang? YES indeed, people change..but it’s OK, one hero falls, the other raises..I just forgot you’re a politician,”
Diketahui, Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada selasa (18/7/2023) malam.
Budiman mengaku dirinya ingin menjadi pencair bagi kaum nasionalis menjelang Pilpres 2024. Menurutnya, kaum nasionalis di Indonesia harus bersatu dan saling mendukung.
“Yang saya sampaikan kepada beliau (Prabowo) tadi, itu sebenarnya, persatuan kaum nasionalis. Rugi Indonesia kalo kaum nasionalis tidak saling mendukung. Harus ada yang mencairkan,” ujar Budiman.
Ketua Umum Inovator 4.0 itu menyebut pencairan ini penting. Ia juga berharap Prabowo bisa membuktikan adanya persatuan antar kaum nasional.
“Apapun itu end product-nya terserah nanti pembicaraannya. Tapi harus ada pencairan. Cairnya dulu,” tutur Budiman. (Abn)