Rilpolitik.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan per Maret 2023.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto menuturkan persentase penduduk miskin di Indonesia pada periode tersebut sebesar 25,9 persen atau setara 25,9 juta orang.
Jumlah tersebut turun 460.000 jiwa jika dibandingkan September 2022 dan turun 260.000 jiwa jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Secara persentase, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 turun 9,36% atau turun 0,21 persentase poin terhadap September 2022 dan 0,18 persentase poin terhadap Maret 2022.
Persentase penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan sejak Maret 2021. Persentase penduduk miskin Indonesia pernah naik hingga 10,19% pada masa pandemi di September 2020.
Menurut Atqo, meskipun mengalami tren kenaikan sejak Maret 2021, tetapi kondisi ekonomi Indonesia masih belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.
Diketahui, jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 24,78 juta orang pada September 2019.
Atqo mengungkapkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 terbanyak berada di pulau Jawa dan Sumatera. Dia menyebut untuk jumlah orang miskin mengalami penurunan di berbagai wilayah, kecuali di Sulawesi.
“Pada Maret 2023, jumlah miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (17/7/2023).
Dia mengungkapkan jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa tercatat sebanyak 13,62 juta orang. Realisasi ini tercatat sebesar 52,59% dari total orang miskin di Indonesia.
Kemudian orang miskin di Sumatera tercatat sebanyak 5,67 juta jiwa atau 21,89% dari total keseluruhan penduduk miskin per akhir Maret 2023. Selanjutnya jumlah orang miskin terendah ada di Pulau Kalimantan yang hanya 970 ribu jiwa.
Bila dilihat secara menyeluruh tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Tanah Air menurun baik di perkotaan maupun perdesaan. Artinya, kehidupan masyarakat lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada Maret 2023 baik indeks kedalaman maupun keparahan kemiskinan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan September 2022,” jelas Atqo.