Rilpolitik.com, Sumenep – Ramai video beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp yang merekam kondisi jalan rusak parah di salah satu kepulauan di Kabupaten Sumenep.
Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu, tampak kondisi jalan bergelombang dan berlubang hingga jadi tempat genangan air.
Sekilas, ruas jalan tersebut tampak seperti belum tersentuh aspal, yang ada hanya cekungan dan gundukan bebatuan yang menyebabkan pengendara semakin kesulitan melintas. Ditambah lagi dengan genangan air yang cukup merata di setiap titik cekungan.
Belum diketahui secara spesifik di ruas jalan mana video tersebut diambil, tetapi yang pasti jalan tersebut berada di Kepulauan Kangean, salah satu kepulauan yang terletak di ujung timur Kabupaten Sumenep. Pun belum diketahui secara pasti kapan video itu diambil.
Menurut pengendara, jalan ini menjadi satu-satunya jalur sehingga mau tidak mau tetap harus melintasi jalan tersebut meskipun medannya cukup sulit.
“Gusti pangeran, pangeran yang agung, yang maha kasih, ya Allah, jalan,” keluh pengendara seperti dikutip Rilpolitik.com dari video yang beredar, Minggu (7/5/2023).
“Hanya ada satu jalan, mau tidak mau kita harus sampai tujuan ke … (suara tidak jelas). Walaupun jalannya seperti ini (rusak parah). Aduh, Gusti. Mana Pak Bupati?,” teriaknya.
Pengendara mempertanyakan tanggung jawab Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah yang akrab disapa Nyai Eva terkait jalan rusak tersebut.
“Pak Bupati, Nyi Eva. Kalau mau nyalon, ngomong bagus banget dan halus,” katanya dengan nada kesal.
Dari saking hancurnya jalan yang dilalui, sang pengendara merasa girang begitu ketemu jalan agak bagus meskipun sepanjang tak lebih dari 3 meter.
“Alhamdulillah, alhamdulillah bisa menikmati (jalan bagus),” ujarnya.
Namun sekian detik kemudian, sang pengendara kembali mengeluh dan melontarkan kata-kata kekesalan untuk Achmad Fauzi, sang bupati yang membranding diri sebagai ‘Bupati Kampung’ itu, sambil lalu berzikir sebagai ekspresi ketakutan akan kecelakaan.
Dia terus mengungkit-ungkit janji Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah saat mau nyalon bupati dan wakil bupati Sumenep pada Pilkada 2020 lalu.
“Halus banget dulu ngomongnya, Nyai Eva dan Pak Fauzi saat kampanye. Ternyata oh ternyata (kondisi jalan rusak tak diperhatikan). Duh, jalan Kangean, jalan Kangean, luar biasa,” keluhnya.
Namun demikian, lanjutnya, ia masih bersyukur ekonomi masyarakat tetap berjalan sekalipun tanpa dukungan infrastruktur jalan yang memadai.
“Untung saja ekonomi masih bisa lancar walaupun seperti ini (jalan rusak) masih bisa, kaya-kaya lah (warganya),” katanya.
Ia menegaskan bahwa kondisi jalan rusak ini akan jadi catatan masyarakat untuk Pilkada yang akan datang.
“Sabar aja sekalipun jalannya begini. Ngga apa-apa udah dekat pemilu pilkada,” pungkasnya.
1500 Kilometer Jalan di Kabupaten Sumenep Rusak
Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Sumenep M Muhri membenarkan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sumenep rusak. Setidaknya terdapat 1500 kilometer jalan rusak baik di daratan maupun kepulauan.
Kondisi ini, kata Muhri, membuat pemerintah kesulitan karena terbatasnya anggaran. Namun demikian, ia memastikan upaya perbaikan terus dilakukan.
Muhri menuturkan, Pemkab Sumenep tahun ini menganggarkan perbaikan infrastruktur jalan di kepulauan sebesar Rp 23 miliar.
“Kita terus lakukan perbaikan. Meski APBD kita untuk menuntaskan semuanya tahun ini tidak mencukupi, tapi yang jelas terus kita lakukan perbaikan,” tuturnya.