Rilpolitik.com, Jakarta – Viral video seorang anggota TNI membentak ibu-ibu yang disebut sebagai keluarga dari korban tragedi Kanjuruhan. Mereka hendak menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Kabupaten untuk menyampaikan keluhannya terkait nasib anak mereka yang meninggal pada peristiwa nahas 1 Oktober 2022 silam.
Mereka membawa foto anak mereka untuk bisa bertemu Jokowi, namun yang terjadi mereka dibentak dan dihadang oleh aparat.
Anggota Komisi III DPRI RI Arsul Sani menyayangkan sikap anggota TNI itu. Ia menyebut tak seharusnya petugas pengamanan marah-marah terhadap masyarakat.
Ia yakin Jokowi juga tidak akan marah ketika dalam kunjungannya ada sekelompok masyarakat yang menyambut dengan kritik.
“Saya yakin Pak @jokowi tak akan tersinggung apalagi marah ketika dlm kunjungannya ada warga masyarakat yg kehilangan nyawa anak atau keluarganya & kemudian merasakan proses hukum yg tdk berkeadilan, kemudian membentangkan foto & spanduk tuntutan keadilan,” kata Arsul Sani melalui akun Twitter resminya, @arsul_sani kemarin.
Menurutnya, TNI dan Polri seharusnya memberikan ruang kepada keluarga korban untuk dapat mengekspresikan keluh kesahnya.
“Seyogianya petugas pengamanan baik dr TNI @Puspen_TNI & Polri @DivHumas_Polri memberi ruang yg lebih “luas” kpd warga masyarakat yang masih terus berduka ini,” ujarnya.
Politikus PPP itu juga yakin keberadaan para keluarga korban Kanjuruhan itu tidak mengganggu keamanan Presiden Jokowi.
“Adakah mereka membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden @jokowi dan jajaran pejabat pemerintahan yg menyertainya? Rasanya jawabannya: JELAS TIDAK!!!” pungkasnya.