Rilpolitik.com, Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyayangkan pernyataan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebut tak ada yang mau beli Nikuba, temuan pria asal Cirebon bernama Aryanto Misel, di Italia.
Menurut Arsul, pernyataan tersebut tak perlu dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan sekelas BRIN.
“Masa’ lembaga pemerintahan sekelas @brin_indonesia merasa perlu bikin pernyataan yg meng-“knock-down” seorang warga negara bernama Aryanto Misel …?!” kata Arsul Sani dikutip dari akun Twitternya, @arsul_sani pada Sabtu (15/7/2023).
Anggota Komisi III DPR RI itu mengatakan, BRIN sebaiknya menunjukkan perkembangan riset yang sudah dilakukan selama ini.
“Mending tunjukkan kpd publik bhw BRIN telah mulai hasilkan progres signifikan terkait dunia riset Indonesia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Aryanto Misel dan tim berangkat ke Italia pada 16 Juni untuk mempresentasikan inovasinya, Nikuba, pada 18 Juni 2023.
Usai pulang ke Indonesia dari Italia, muncul video viral wawancara Aryanto yang menyatakan ingin menjual Nikuba ke pihak asing seharga Rp15 miliar.
Aryanto berkeinginan mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuannya. Dari sana ia mau mendanai sendiri pengembangan riset tanpa bantuan siapapun.
Namun, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu mengatakan tak ada satu pun di Italia yang tertarik dengan temuan Ariyanto.
“Seperti di Italia kemarin kan tidak ada yang mau,” kata Haznan pada Jumat (14/7/2023).
Meski begitu, Haznan mempersilakan Ariyanto untuk menjual temuan dan risetnya itu ke pihak asing jika memang ada yang mau.
“Iya silakan saja kalau mau. Kalau ada yang mau,” ucap dia. (Abn)