Rilpolitik.com, Jakarta – Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando tak henti-hentinya menyerang PDI Perjuangan. Kali ini, ia menyebut partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu melakukan blunder lagi hingga meminta agar tim kampanyenya dirombak.
Ade Armando menyoroti acara konsolidasi PDIP di Semarang, Jawa Tengah, yang tidak mengundang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut, absennya Gibran pada acara itu telah menimbulkan berbagai macam spekulasi publik meskipun sudah ada penjelasan dari elite PDIP bahwa acara itu pertemuan Caleg, bukan kepala daerah.
“PDIP bikin blunder lagi nih. Mereka kan bikin acara konsolidasi kepala daerah dan kader partai se Jawa Tengah. Lucunya, Gibran itu tidak diundnag. Padahal, Gibran ini kan Wali Kota Solo dan wali kota Solo harusnya kepala daerah. Ini menimbulkan spekulasi macam-macam,” kata Ade Armando melalui video pendek yang ia unggah di akun Twitternya, @adearmando61 pada Kamis (17/8/2023).
“Memang sih salah satu pimpinan DPP PDIP yaitu Said Abdullah sudah bilang, ‘oh nggak, ini sebenarnya bukan pertemuan antar kepala daerah. Ini adalah pertemuan antar caleg, para kader partai. Itu nggak dengan segara menghapuskan kenyataan bahwa media massa sudah mengabarkan bahwa ini adalah sebuah acara konsolidasi kepala daerah,” lanjutnya.
Menurut Ade, langkah PDIP ini justru merugikan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden 2024. Sebab, Ganjar berharap mendapat limpahan dukungan dari pendukung Jokowi. Namun, katanya, perlakuan PDIP terhadap Gibran justru bisa menghambat migrasi dukungan pemilih Jokowi pada 2014 dan 2019 ke Ganjar Pranowo.
“Nah, hal seperti ini akan terus merusak peluang Ganjar untuk bisa maju sebagai capres. Karena ya kan Gibran anaknya Oak Jokowi. Jadi kalau Gibran sampai tidak diundang ini adalah semacam sinyal negatif tentang Gibran dan sinyal negatif terhadap Pak Jokowi. Padahal pendukung Jokowi itulah yang paling diharapkan akan mau mendukung Ganjar. Jadi kalau begini ceritanya ya susah lah kalau begini Ganjar untuk menang,” ujar Ade.
Ade pun mengusulkan tim kampanye PDIP untuk pemenangan Ganjar Pranowo presiden dirombak agar tidak terus-terus melalukan blunder yang berakibat fatal terhadap Ganjar.
“Ini harus ada perombakan besar-besaran dalam tim kampanyenya PDIP. Strategi komunikasinya harus dibuat dengan lebih baik. Kalau nggak, ya jangan diharapkan lah Ganjar bisa lolos untuk jadi presiden Indonesia tahun 2024,” tukas Ade.
Sebelumnya, PDIP Jawa Tengah menggelar konsolidasi di Semarang pada Selasa (15/8/2023). Gibran Rakabuming Raka mengaku tak diundang pada acara tersebut. Tak hanya Gibran, Ganjar Pranowo ternyata juga tak mendapat undangan.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyebut acara itu untuk para calon legislatif (caleg).
“Bukan Mas Gibran nggak diundang. Itu acara untuk para calon legislatif, para kepala daerah saya pikir tidak ada kok. Bahwa yang tua-tua iya, para calon legislatif ada Pak Mardianto juga tua, umur 70 tahun,” kata Said kepada wartawan di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Said membantah jika hubungan PDIP dan Gibran sedang tidak baik-baik saja. Ia meminta Gibran tak diusik agar tenang memimpin Solo.
“Oh enggak, jauh-jauh (dari masalah), wis-wis (sudah-sudah), percaya. Wong Mas Gibran ketika pelatihan jurkam di internal luar biasa kok penampilannya, masa sampai di luar mau diusik-usik lagi Mas Gibran, kan kasian Mas Gibran juga, dia kan perlu tenang juga jadi wali kota,” kata Said.
Said mengatakan salah alamat bila Gibran diundang dalam acara pemenangan caleg itu. Namun, Said meminta maaf kepada Gibran atas nama partai.
“Itu sama sekali, minta maaf dengan segala hormat kepada Mas Gibran, itu memang acara kumpul semua caleg dapil provinsi Jawa Tengah, dari dapil 1 sampai 10 kalau nggak salah,” sambungnya.
(Abn)